SMPN I Bangkinang Kota dan SDN 13 Kumantan Terapkan Program Pintar Penggerak Bersama Tanoto Foundation
JarNas - Dua sekolah yang berada di Kecamatan Bangkinang Kota Kabupaten Kampar, Riau yakni SDN 13 Kumantan dan SMPN I sukses menjalankan program Pintar Penggerak bersama Tanoto Foundation.
Kepala SMPN I Bangkinang Kota Masniar mengaku salut terhadap upaya dari Tanoto Foundation dalam mengembangkan pendidikan khususnya di Kabupaten Kampar.
"Kami sangat berterima kasih kepada Tanoto Foundation yang telah berkomitmen dalam membina sekolah dan memajukan pendidikan di Kabupaten Kampar sudah banyak gebrakan yang dilakukan," kata dia saat dikunjungi oleh Tim Tanoto Foundation dipimpin oleh District Coordinator Program PINTAR (Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran) Penggerak Kabupaten Kampar Dede Suhendra bersama media massa, Senin (17/10/2023).
Istri mantan Kadis Perikanan Usman Amin (alm) ini menjelaskan melalui perpaduan program kementerian pendidikan Merdeka Belajar yang diberi nama Pintar Penggerak ini, Tanoto Foundation telah memberikan banyak bantuan dan sukses melakukan perubahan pola mengajar untuk peningkatan kualitas kepada guru-guru, peserta didik dari sekolah yang menjadi mitranya.
"Guru-guru dan kepala sekolah telah dilatih dan diberi bekal ilmu cara mengajar yang memberi kebebasan kepada siswa sehingga dapat diketahui potensi yang sesungguhnya ada pada diri peserta didik," jelasnya.
Dia menjelaskan bahwa SMPN I Bangkinang Kota telah memiliki Pustaka Hybrid dari Tanoto Foundation dengan penggunaan aplikasi dan juga bantuan buku-buku terbaru. Para guru dan kepala sekolah telah diberikan pembinaan pelatihan.
"Banyak yang kita peroleh dari kerja sama dengan Tanoto Foundation ini seperti penerapan kurikulum Merdeka Belajar, karena mereka lebih dulu memilki ilmunya, merubah bagaimana cara mengajar dengan memberikan materi belajar agar dapat mudah diserap dan dipahami," kata dia.
Salah seorang guru SMPN I yang telah terpilih dan dilatih Desi Fitriani mengakui bahwa dengan bekal ilmu yang diperolehnya sebagai Fasilitator Daerah (Fasda) Tanoto Foundation ini memberikan banyak perubahan dan kemajuan dalam dunia belajar mengajar.
"Seorang guru memang harus kreatif dan mengikuti perkembangan zaman dimana pada era digitalisasi ini memberikan ruang dalam memenuhi tuntutan dalam mentransformasi ilmu pengetahuan agar mudah dicerna dan diaplikasikan dalam dunia nyata," ujarnya.
Ia berharap kepada guru-guru yang lain juga bisa fleksibilitas melakukan perubahan sebab menurutnya dengan pola Merdeka Belajar yang diberikan melalui program Pintar Penggerak ini lebih mudah diterapkan, tidak kaku seperti pola yang dipakai selama ini.
Potensi dan Prestasi
Saat kedatangan rombongan Tim Tanoto Foundation ini seluruh siswa berkumpul menyambut dengan penuh semangat dikomandoi oleh Kepala Sekolah SMPN I Bangkinang Kota Masniar bersama majelis guru mulai dari gerbang masuk. Sajian atraksi Pencak Silat oleh murid yang telah meraih juara ini ditampilkan.
Sambutan meriah juga dilakukan di GOR SMPN I dengan menampilkan berbagai potensi dari siswa dipandu Fasda Desi Fitriani, Nurkhairiyah mulai atraksi pemain voli bal, basket, tari turun mandi, nyanyi solo, ceramah agama, pidato singkat, percakapan bahasa Inggris dan bahasa jepang antar siswa, mengaji tadarus dan keterampilan pramuka.
Berbagai prestasi siswa ini sudah dibuktikan dengan mengikuti lomba-lomba sampai menjadi sang juara. SMPN I yang sudah terakreditasi A ini tidak terlepas dari peran aktif san motivasi yang diberikan kepada para guru dan siswa dibawah kepemimpinan Masniar.
Kelompok Belajar
Saat kunjungan ke SDN 13 Kumantan Kecamatan Bangkinang Kota, tim juga disambut oleh Kepala Sekolah Suyani, komite Edwar bersama majelis guru.
Kegiatan belajar mengajar disana juga menerapkan hasil pelatihan yang telah diberikan kepada kepala sekolah dan para guru yang terpilih menjadi mitra Tanoto Foundation selama tiga tahun sejak 2021 itu.
Diantaranya adalah kelompok belajar siswa dalam satu lokal dipisahkan dengan tipe karakter peserta didik yakni kelompok visual, audio dan kinestetik. Tujuannya tidak lain untuk melihat potensi yang sesungguhnya dimiliki para siswa sesuai minat dan bakat masing-masing. Para guru harus tau potensi para peserta didik agar dapat menerapkan pola belajar yang mereka sukai sehingga mudah dipahami dan dicerna.
Kepala SDN 13 Suyani mengakui bahwa program Pintar Penggerak ini banyak memberikan nilai positif bagi kemajuan sekolah yang dipimpinnya. Ia menceritakan bahwa turunan dari program itu, SDN 13 telah menerapkan inovasi belajar dengan nama KALIBER (Karakter, Literasi dan Bergerak).
"Alhamdulillah sejak 2021 ada perhatian dari Tanoto Foundation membantu perkembangan sekolah ini hingga para pendidik telah memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan pelajaran dan cara mengajar mengikuti perkembangan zaman," ujarnya.
Berbagai kegiatan diterapkan kepada siswa seperti tadarusan, shalat 44 macam, KKG Mini dan Semesta Membaca. Tadarusan dilakukan bersama pada pukul 06.30 WIB dan juga murid-murid melakukan Petapaan Literasi dengan berdiam diri di pustaka hanya untuk membaca buku.
Petapahan Literasi ini, mereka sekolah dari pukul 06.30 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Mereka bermalam di sekolah untuk membaca buku mulai pukul 16.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB. Lalu shalat maghrib dan isya dan makan malam, setelah itu dilanjutkan dengan kegiatan membaca lagi hingga pukul 23.00 WIB. Bangun pukul 02.00 WIB membaca lagi hingga pukul 04.00 WIB. Kegiatan itu sudah dijalankan dengan menargetkan 20 judul buku dan akan dilanjutkan dengan target 25 judul buku lagi.
"Alhamdulillah sekolah kami sudah punya pustaka digital, dan tersedia ruangan pojok baca, dimana anak-anak jika sudah membaca membuat resume dari apa yang mereka baca lalu ditempelkan di dinding kelas," kata dia.
Selain itu SDN 13 Kumantan juga bekerjasama dengan orang tua dalam menghiasi ruang belajar anak dengan cara gotong royong untuk menciptakan kenyamanan bagi murid dalam belajar. Dua bulan sekali para orang tua iuran untuk memberikan makan gratis bagi peserta didik seperti bubur kacang hijau dan makanan lainnya. Setiap hari murid-murid membawa bekal makan dari rumah masing-masing. Tujuannya tidak lain adalah mengatasi masalah keluhan perut para murid yang datang ke sekolah belum sempat sarapan juga untuk menjaga makanan yang bersih dan bergizi.
Dede Suhendra menjelaskan bahwa Tanoto Foundation menjalankan Program Pintar Penggerak mengembangkan potensi individu dan memperbaiki taraf hidup melalui pendidikan berkualitas yang transformatif. Ini merupakan salah satu program yang dijalankan oleh Pendiri perusahaan Raja Garuda Emas Sukanto Tanoto.
Melalui Program PINTAR (Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran) berupaya meningkatkan pendidikan dasar di Indonesia dengan memperbaiki kualitas pembelajaran dan kepemimpinan sekolah melalui pelatihan kepala sekolah dan guru di sekolah mitra yang mendorong mereka untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, membuat pelajaran lebih menarik bagi murid, dan meningkatkan manajemen sekolah secara keseluruhan. Selain itu membangun infrastruktur fisik sekolah mitra kami dengan membangun dan merenovasi fasilitas pendidikan, seperti perpustakaan sekolah.
Dia menerangkan, kerja sama dalam bidang non fisik ini yakni peningkatan Sumber Daya Manusia yang ditujukan kepada para pendidik sebagaimana program kementerian pendidikan yang dikemas dalam bentuk Program PINTAR Penggerak. Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran diterapkan di sekolah pilihan pada empat kecamatan di Kabupaten Kampar yakni Kecamatan Bangkinang Kota, Kampar, Tapung dan Bangkinang.
Bentuk kerja sama yang diberikan adalah pelatihan, ilmu pengetahuan di bidang pendidikan mengundang sekolah diberi ilmu kepada para kepala sekolah dan guru. Sudah ada dua modul pelatihan, kepala sekolah dan guru. Pada 2022 kerja sama dilakukan dengan melibatkan ortu untuk peningkatan kualitas anak didik.
Dalam kegiatan kunjungan media kali ini adalah untuk melihat perkembangan Praktik Baik yang dilakukan di sekolah mitra Tanoto Foundation, agar dapat disebarluaskan ke sekolah lain. Salah satunya melibatkan peran aktif orang tua di sekolah seperti adanya pemberian makanan sehat dadi orang tua yang berembuk iuran untuk murid, pemberian belajar diferensiasi, kelas pojok baca dan program lainnya di SDN 13 Kumantan.
Tujuannya untuk meningkatkan kualitas numerasi, literasi dan sains untuk peserta didik melalui pelatihan para guru, kepemimpinan kepala sekolah untuk meningkatkan kualitas peserta didik. Dalam bentuk fisik bantuan hanya dalam bentuk buku-buku diluar mata pelajaran seperti buku-buku cerita menarik.
"Output dari program PINTAR Penggerak ini adalah untuk peningkatan kualitas SDM di sekolah-sekolah terutama bidang numerasi, literasi dan sains kepada para guru dan kepemimpinan kepala sekolah agar dapat meningkatkan kualitas peserta didik yang ada melalui penerapan kurikulum Merdeka Belajar," jelasnya.
Bagi Tanoto Foundation, kegiatan ini sebagai filantropi (kedermawanan) yayasan yang independen untuk membantu masyarakat sebagai nilai amal terutama perubahan di bidang pendidikan dengan melihat perubahan di sekolah mitra melalui program PINTAR Penggerak.
Dalam menjalankan program ini, Tanoto Foundation telah bekerja sama dengan 67 sekolah mitra terdiri dari 42 SD dan 24 SMP juga telah memilih dengan kriteria dan menetapkan sebanyak 75 guru pengawas dan kepala sekolah yang disebut Fasilitator Daerah (Fasda) untuk membantu tim memberikan pelajaran ke sekolah-sekolah.
Selain program PINTAR Penggerak, Tanoto Foundation juga menjalankan program lain seperti SIGAP khusus penanganan stunting dan TELADAN untuk mahasiswa serta pemberian beasiswa untuk mahasiswa semester I dan II. (*)